Category : Daerah | Sub Category : Lebak
Kecelakaan kerja hingga meninggal dunia kembali terjadi di wilayah pertambangan batu bara tanpa izin di Blok RPH Panjaungan Timur, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (6/5/2025).

Kali ini, seorang karyawan pertambangan batu bara tanpa izin atas nama Hendi alias Sewo, warga Kampung Warung Lame RT 02/RW 01, Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, meninggal dunia saat menambang di lubang batu bara milik Ade Bolmek.
Menurut keterangan saksi F dan J, yang diketahui merupakan teman kerja korban dan sama-sama karyawan di lubang batu bara milik AB, peristiwa terjadi saat mereka sedang melakukan penambangan batu bara. Tiba-tiba Hendi mengeluh kesakitan, lalu dibawa keluar dari lubang penambangan dan diberikan pertolongan.
“Saat dia mengeluh, saya bilang ya sudah, jangan kerja dulu. Terus saya bawa keluar dari lubang. Setelah mandi, karena saya mengira dia masuk angin, saya bantu mengerok badannya. Selanjutnya saya antar pulang. Saya bilang motornya simpan saja di rumah saya, tidak usah dibawa. Lalu saya bonceng dia ke rumahnya. Di tengah perjalanan saya tanya, mau mampir dulu enggak ke mantri (untuk berobat – red), tapi dia bilang tidak usah, langsung saja ke rumah,” beber F saat ditanya pihak keluarga dan awak media.
Sementara itu, pihak keluarga menyayangkan mengapa korban yang sudah terlihat kritis tidak langsung dibawa ke pihak medis atau puskesmas untuk mendapat pertolongan pertama.
“Terus terang saya merasa kecewa dan menyayangkan kenapa korban tidak langsung dibawa ke pihak medis, dan setelah itu baru memberitahu kami pihak keluarga,” terang Ibing, kakak kandung korban.
Menurut Ibing, sesampainya di rumah, korban langsung jatuh dari motor dan tidak sadarkan diri. “Kami berupaya meminta syareat (doa – red) dari Pak Ustad dan diberi air yang sudah didoakan, tapi air itu belum sempat diminumkan. Saat diperiksa oleh Pak Kyai, beliau menyatakan Hendi sudah meninggal dunia. Karena penasaran dan ingin memastikan, kami membawa korban ke klinik, dan setelah diperiksa, dinyatakan memang sudah meninggal dunia,” lanjutnya.
“Selain itu, kami pihak keluarga sangat kecewa kepada AB selaku pemilik lubang atau bos adik saya ini. Ia terlihat tidak peduli terhadap musibah yang dialami, sama sekali tidak menunjukkan bela sungkawa dan tidak ada tanggung jawabnya. Harapan kami, AB datang ke rumah kami untuk memperlihatkan rasa tanggung jawab kepada karyawannya dan bisa bermusyawarah dengan pihak keluarga, tidak hanya mengutus perwakilan. Sampai sekarang AB tidak datang ke rumah kami,” kata Ibing.
“Malam itu, R yang menjadi utusan AB menyerahkan uang sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah) dan tadi pagi mengantarkan rokok MK dua slop, kopi Kupu-Kupu empat renceng, gula pasir tiga kilogram, serta sepuluh dus air mineral gelas. Padahal nyawa adik saya ini tidak bisa dihargai dengan uang atau barang-barang seperti itu. Kami hanya berharap AB datang sebagai bentuk tanggung jawabnya dan bermusyawarah dengan keluarga korban. Karena adik saya jelas meninggalkan anak yatim,” jelas Ibing.
“Dengan adanya kejadian ini, saya berharap Kepolisian Polsek Panggarangan dan Polres Lebak menindaklanjuti dan memproses hukum kasus ini hingga tuntas agar tidak ada lagi korban yang bernasib seperti adik saya,” pungkas Ibing, Rabu (7/5/2025).
Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media terkait harapan keluarga korban, R selaku utusan AB mengaku sudah menyampaikan pesan dari keluarga korban kepada AB. “Sudah saya sampaikan, dan AB lagi pikir-pikir dulu,” kata R.
Dari hasil penelusuran tim awak media di tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan dari beberapa sumber, meninggalnya Hendi alias Sewo tersebut diduga akibat mengisap gas beracun atau gas asam.
(Rusli.S)
Abyadi Siregar, sebagai Kepala Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara, turun langsu...
Tiga pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumate...
SUKABUMI . Cakrawalaonline.comPekerjaan peningkatan jaringan irigasi permukiman ...
Depok, cakrawalaonl...